Dahulu,di dekat sungai Cecuruk,hiduplah sebuah keluarga yang
sangat miskin.Mereka terdiri dari Ayah,Ibu,dan seorang anak laki-laki yang
bernama Kulup.Mereka hidup dengan menjual buah-buahan dan dedaunan ke pasar.Buah-buahan
dan dedaunan tersebut mereka dapatkan dari hutan.Mereka juga memakan Rebung
yang mereka dapatkan dari hutan dan Rebung itu mereka olah menjadi sayur.Rebung
adalah anak pohon bambu yang masih kecil dan Muda.
Kulup merupakan anak yang rajin.Ia sangat rajin dan senang
membantu orangtuanya mencari nafkah.Keluarga ini hidup saling menyayangi dan
membantu.Karena itu,meski keluarga ini miskin,mereka tidak pernah merasa
menderita. Pada Suatu hari,sang ayah pergi untuk mencari rebung di sawah untuk
diolah menjadi sayur dan mereka bertiga makan.”Bu,aku akan pergi mencari rebung
di hutan untuk kita makan.Jaga Kulup baik-baik ya.”pamit sang suami kepada
istrinya.”Baiklah ayah,Aku akan menjaga Kulup baik-baik”Jawab sang istri.
Sesampai di hutan,sang ayah mulai menebang Rebung.Saat
menebang Rebung, Sang Ayah saat melihat sebatang tongkat yang berada di rumpun bambu.Saat
sang ayah akan membuangnya,ia melihatnya dengan teliti ”Tongkat apa ini?”pikirnya.Ia
membersihkan tongkat itu.Alangkah terkejutnya dengan apa yang ia lihat,yaitu
adalah kilauan permata dan berlian yang menempel pada tongkat itu
”Wah,siapakah pemilik tongkat ini,pasti dia merasa kehilangan,atau,aku bawa pulang saja tongkat ini”.Sang Ayah lalu memutuskan untuk membawa pulang rebung dan tongkat itu.
Sesampainya di rumah,Sang Ayah merundingkan benda yang
didapatkannya tadi dengan keluarganya.”Mau disimpan dimana tongkat ini?Kita kan
tidak punya lemari”tanya Ayah Kulup,”Kalau kita simpan di luar,nanti dicuri
orang”ucap sang istri.
“Begini
saja,bagaimana kalau kita jula saja tongkat ini ke kota?”usul Si Kulup.Ayah dan
Ibunya menyetujuinya.Mereka lalu menyuruh Kulup untuk menjualnya ke kota.
Si Kulup lalu pergi berlayar ke kota.Disana,ia menjual
tongkat itu hingga dibeli oleh seorang saudagar kaya dengan harga yang
mahal.Tetapi,Si Kulup tidak mau pulang ke rumahnya,melainkan tinggal di
rantauan. Menjadi orang yang kaya raya. Kehidupan Kulup berubah.Ia berteman
dengan para bangsawan dan saudagar kaya.Kulup kemudian mempersunting gadis yang
merupakan putri dari saudagar kaya.Karena kehidupannya yang serba mewah,Kulup
menjadi lupa akan kampong dan kedua orangtuanya. Kulup lalu membeli sebuah
kapal besar yang mewah dan mempersiapkan para awak kapal untuk dibawanya pergi
berlayar.Mertuanya pun merestuinya.Setelah itu,berangkatlah Kulup bersama
istrinya dan para awak kapalnya.Kulup membawa binatang-binatang untuk
perbekalan seperti ayam,itik,angsa,burung dan binatang lainnya.
Ketika
tiba di muara Sungai Cecuruk,Kulup teringat akan kampung halamannya.Kapalnya
kemudian berlabuh di Sungai Cecuruk.Suasana kapal itu ramai dengan suara
binatang-binatang bawaan Si Kulup. Berita tentang kedatangan Si Kulup sampai ke kedua
orangtuanya.Orangtuanya pun pergi ke Sungai dengan membawa makanan kesukaan Si Kulup.Kedua
Orangtuanya lalu pergi menemui Si Kulup. Namun,Si Kulup tidak mau mengakui orangtuanya.Ia
malu kalau istrinya tahu bahwa orangtuanya adalah orang yang miskin.Ia menyuruh
pengawalnya untuk mengusir Kedua Orangtua Si Kulup.Orangtuanya lalu memberikan
Si Kulup makanan kesukaannya.Tetapi,Kulup
membuang makanan itu dan berkata “Makanan,apa ini,aku tidak suka makanan gembel
seperti ini”
Orangtuanya
pun pulang dengan hati remuk redam.Orangtuanya pun berdoa”Ya Tuhan,bila benar
saudagar kaya itu adalah anakku,karamkanlah kapal milik saudagar itu”.Tak
berapa lama,hujan turun disertai angina yang berembus kencang.Kapal milik Si
Kulup dihantam ombak besar.Kapal itu pun oleng.Penumpangnya panik dan tewas.Kapal
itu kemudian menjelma sebagai Pulau yang berbentuk kapal,dan pulau itu
dinamakan Pulau Kapal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar