Jumat, 03 Oktober 2014

Legenda Pulau Kapal (Sumatera Selatan)







Dahulu,di dekat sungai Cecuruk,hiduplah sebuah keluarga yang sangat miskin.Mereka terdiri dari Ayah,Ibu,dan seorang anak laki-laki yang bernama Kulup.Mereka hidup dengan menjual buah-buahan dan dedaunan ke pasar.Buah-buahan dan dedaunan tersebut mereka dapatkan dari hutan.Mereka juga memakan Rebung yang mereka dapatkan dari hutan dan Rebung itu mereka olah menjadi sayur.Rebung adalah anak pohon bambu yang masih kecil dan Muda.

Kulup merupakan anak yang rajin.Ia sangat rajin dan senang membantu orangtuanya mencari nafkah.Keluarga ini hidup saling menyayangi dan membantu.Karena itu,meski keluarga ini miskin,mereka tidak pernah merasa menderita. Pada Suatu hari,sang ayah pergi untuk mencari rebung di sawah untuk diolah menjadi sayur dan mereka bertiga makan.”Bu,aku akan pergi mencari rebung di hutan untuk kita makan.Jaga Kulup baik-baik ya.”pamit sang suami kepada istrinya.”Baiklah ayah,Aku akan menjaga Kulup baik-baik”Jawab sang istri.

Sesampai di hutan,sang ayah mulai menebang Rebung.Saat menebang Rebung, Sang Ayah saat melihat sebatang tongkat yang berada di rumpun bambu.Saat sang ayah akan membuangnya,ia melihatnya dengan teliti ”Tongkat apa ini?”pikirnya.Ia membersihkan tongkat itu.Alangkah terkejutnya dengan apa yang ia lihat,yaitu adalah kilauan permata dan berlian yang menempel pada tongkat itu

”Wah,siapakah pemilik tongkat ini,pasti dia merasa kehilangan,atau,aku bawa pulang saja tongkat ini”.Sang Ayah lalu memutuskan untuk membawa pulang rebung dan tongkat itu.

Sesampainya di rumah,Sang Ayah merundingkan benda yang didapatkannya tadi dengan keluarganya.”Mau disimpan dimana tongkat ini?Kita kan tidak punya lemari”tanya Ayah Kulup,”Kalau kita simpan di luar,nanti dicuri orang”ucap sang istri.

“Begini saja,bagaimana kalau kita jula saja tongkat ini ke kota?”usul Si Kulup.Ayah dan Ibunya menyetujuinya.Mereka lalu menyuruh Kulup untuk menjualnya ke kota.

Si Kulup lalu pergi berlayar ke kota.Disana,ia menjual tongkat itu hingga dibeli oleh seorang saudagar kaya dengan harga yang mahal.Tetapi,Si Kulup tidak mau pulang ke rumahnya,melainkan tinggal di rantauan. Menjadi orang yang kaya raya. Kehidupan Kulup berubah.Ia berteman dengan para bangsawan dan saudagar kaya.Kulup kemudian mempersunting gadis yang merupakan putri dari saudagar kaya.Karena kehidupannya yang serba mewah,Kulup menjadi lupa akan kampong dan kedua orangtuanya. Kulup lalu membeli sebuah kapal besar yang mewah dan mempersiapkan para awak kapal untuk dibawanya pergi berlayar.Mertuanya pun merestuinya.Setelah itu,berangkatlah Kulup bersama istrinya dan para awak kapalnya.Kulup membawa binatang-binatang untuk perbekalan seperti ayam,itik,angsa,burung dan binatang lainnya.

Ketika tiba di muara Sungai Cecuruk,Kulup teringat akan kampung halamannya.Kapalnya kemudian berlabuh di Sungai Cecuruk.Suasana kapal itu ramai dengan suara binatang-binatang bawaan Si Kulup. Berita tentang kedatangan Si Kulup sampai ke kedua orangtuanya.Orangtuanya pun pergi ke Sungai dengan membawa makanan kesukaan Si Kulup.Kedua Orangtuanya lalu pergi menemui Si Kulup. Namun,Si Kulup tidak mau mengakui orangtuanya.Ia malu kalau istrinya tahu bahwa orangtuanya adalah orang yang miskin.Ia menyuruh pengawalnya untuk mengusir Kedua Orangtua Si Kulup.Orangtuanya lalu memberikan Si Kulup makanan kesukaannya.Tetapi,Kulup membuang makanan itu dan berkata “Makanan,apa ini,aku tidak suka makanan gembel seperti ini”

 Orangtuanya pun pulang dengan hati remuk redam.Orangtuanya pun berdoa”Ya Tuhan,bila benar saudagar kaya itu adalah anakku,karamkanlah kapal milik saudagar itu”.Tak berapa lama,hujan turun disertai angina yang berembus kencang.Kapal milik Si Kulup dihantam ombak besar.Kapal itu pun oleng.Penumpangnya panik dan tewas.Kapal itu kemudian menjelma sebagai Pulau yang berbentuk kapal,dan pulau itu dinamakan Pulau Kapal.

Tidak ada komentar: